BULLY



BULLY ADALAH TINDAKAN MENYAKITI ORANG LAIN SECARA TERUS-MENERUS, KENALI JENIS-JENISNYA

Bully adalah istilah yang kerap menjadi pembicaraan banyak orang di media sosial saat ini. Istilah ini merujuk pada suatu penindasan atau perundungan yang dilakukan seseorang terhadap orang lain. Istilah ini diperbincangkan setelah banyak orang yang mulai peduli terhadap kesehatan mental. 

Bully memang sering kali dikaitkan dengan kesehatan mental seseorang, baik orang yang melakukannya ataupun korbannya. Pasalnya, sekarang ini banyak yang menyadari bahwa bully adalah perilaku yang sangat merugikan dan dapat memengaruhi sikap seseorang.  

Bully adalah suatu perilaku yang harus dihindari setiap orang. Bully tidak hanya memengaruhi sikap korban bullying pada saat kejadian, namun juga dapat berpengaruh terhadap sikapnya di masa depan. Dengan efek atau akibat yang sangat besar terhadap perkembangan seseorang, sudah sepatutnya setiap orang memahami apa itu bully.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (6/12/2021) tentang bully adalah.
BULLY ADALAH

Bukan cuma orang dewasa, anak-anak juga bisa jadi pelaku bully. 

Bully adalah istilah bahasa Inggris dari penindasan, perundungan, perisakan, atau pengintimidasian dalam bahasa Indonesia. Bully adalah adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain.

Merundung atau melakukan bully adalah menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikis, dalam bentuk kekerasan verbal, sosial, atau fisik berulang kali dan dari waktu ke waktu, seperti memanggil nama seseorang dengan julukan yang tidak sesuai, memukul, mendorong, menyebarkan rumor, mengancam, atau merongrong. Sederhananya, tindakan merundung atau bully adalah mengganggu atau mengusik secara terus-menerus. Menindas atau bully juga dikenal dengan makna memperlakukan dengan sewenang-wenang (dengan lalim, dengan kekerasan).

Bully adalah perilaku yang dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Bully adalah suatu hal yang mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan, dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan.

JENIS-JENIS TINDAKAN BULLY

Bully adalah tindakan yang dapat dikenali dalam berbagai bentuk. Tindakan bully atau perundungan terdiri atas 4 jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan siber. Budaya bully ini dapat berkembang di mana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, seperti di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan.

Bully Verbal

Perundungan yang paling mudah dikenali yakni perundungan verbal misalnya mengejek, komentar seksual yang tidak diinginkan, pengancaman, dan menghina.

Bully Sosial

Lalu ada perundungan sosial yakni yang berkenaan dengan perundungan relasional dengan tujuan merusak reputasi seseorang, seperti mempermalukan dan memerintahkan peminggiran seseorang atau mengucilkan.

Bully Fisik

Selanjutnya ada perundungan fisik contohnya memukul, menendang, meludahi, mendorong, mematahkan atau merusak sesuatu atau seseorang.

Bully Siber

Seiring perkembangan zaman yang serba digital ini, kita juga sering menemukan jenis perundungan siber yang terjadi dalam bentuk kiriman email atau pesan teror, rumor, mem-publish hal-hal yang memalukan.

Pelecehan seksual

Biasanya kasus perundungan diikuti juga dengan pelecehan seksual dan kekerasan. Penindasan seksual ini terdiri dari tindakan berulang, berbahaya, dan memalukan yang menargetkan seseorang secara seksual.

Contohnya termasuk pemanggilan nama secara seksual, komentar kasar, gerakan vulgar, sentuhan tanpa diundang, proposisi seksual, dan materi pornografi. Seorang pelaku mungkin membuat komentar kasar tentang penampilan, daya tarik, perkembangan seksual, atau aktivitas seksual teman sebayanya. Dalam kasus ekstrem, intimidasi seksual membuka pintu untuk kekerasan seksual. Anak perempuan sering menjadi sasaran intimidasi seksual baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan lainnya.

FAKTOR PENYEBAB PERILAKU BULLY ATAU PERUNDUNGAN

Faktor Keluarga

Anak yang tumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang kurang harmonis, orang tua yang terlalu emosional dan kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya dapat menyebabkan timbulnya perilaku menyimpang salah satunya perilaku bullying.

Faktor Teman Sebaya

Perilaku bullying pada remaja disebabkan oleh teman sebaya yang memberikan pengaruh negatif dengan cara memberikan ide baik secara aktif maupun pasif bahwa bullying tidak akan berdampak apa-apa dan merupakan suatu hal yang wajar dilakukan.

Faktor Media Massa

Anak-anak maupun remaja merupakan kelompok yang paling mudah untuk dipengaruhi, sebab mereka sedang mencari jati diri sehingga mereka sangat mudah meniru atau mencontoh apa yang dilihat. Seperti pada film atau sinetron yang berisi adegan kekerasan atau HP dan sebagainya.

SISI PSIKOLOGIS KORBAN DAN PELAKU BULLY

Sisi Psikologis Korban Bullying

1. Perasaan malu karena obyek yang di-bully terkait dengan fisik termasuk area seksual korban. Korban memilih bungkam karena malu kondisi yang menimpanya diketahui publik.

2. Pertimbangan kondisi ekonomi dan tanggung jawab pada keluarga yang membuat korban tidak bertindak. Hal ini membuat korban memilih "rasa aman" dengan cara diam sementara waktu dan menunggu saat yang tepat baginya untuk bertindak.

3. Pertimbangan sosial demi menjaga perasaan keluarga. Korban tak mau orang-orang terdekatnya turut merasakan malu. Namun, tanpa disadari kondisi ini menimbulkan tekanan psikologis yang lebih luas pada mental korban.

4. Panjangnya proses pelaporan korban bullying mendatangkan tekanan pada psikis korban dan keluarga. Terlebih jika pelaku tidak dapat segera diberikan hukuman.

Sisi Psikologis Pelaku Bullying

1. Lingkungan pelaku mendukung untuk melakukan bullying pada seseorang yang baru bergabung dengan tujuan memberikan tekanan psikologis agar lebih patuh pada pelaku.

2. Budaya atau iklim tempat kerja yang sudah terbentuk bahwa mem-bully karyawan baru merupakan salah satu hal yang 'diperbolehkan'.

3. Sistem dan kebijakan peraturan kerja yang kurang memberikan perlindungan terhadap kenyamanan kerja karyawan masih rendah sehingga terbangun siapa yang kuat dia yang menang.

4. Bullying adalah perilaku toxic yang dapat menular dengan cepat di sekitarnya.

Sumber : https://www.liputan6.com/hot/read/5307647/bully-adalah-tindakan-menyakiti-orang-lain-secara-terus-menerus-kenali-jenis-jenisnya?page=5

-------------------------------------------------------------------

Apakah kita sebagai orangtua sudah memahami tentang bully sebagaimana penjelasan di atas ?

Apakah anak-anak kita pemahamannya sudah sebagaimana penjelasan di atas ?

Jika sudah, berarti mereka (anak-anak) sudah mengetahui definisi dan jenis-jenis bully.

Jika belum, maka jangan bermudah-mudahan menyebut suatu tindakan sebagai bully.

Jangan-jangan anak kita belum memahami makna bully, tapi sekedar ikut-ikutan sebagaimana ada kisah yang diceritakan kepada saya :

1. Seorang anak yang dinasehati oleh ayah, ibu, kakek, neneknya di rumahnya atas dasar kasih sayang mereka, tapi kelihatannya membuat hati sang anak tidak nyaman, akhirnya sang anak tadi menyampaikan kepada saudaranya yang lain bahwa dia SEDANG DI BULLY oleh keluarganya. Apakah pernyataan seperti ini bisa diterima ?

2. Ada seorang anak yang setelah bermain, tidak mengembalikan mainannya ke tempat semula, kemudian temannya yang lain menasehati agar mengembalikan mainan ke tempatnya. Anak yang bermain tadi tidak mau dinasehati dan mengatakan bahwa DIA TELAH DIBULLY oleh temannya (yang sebenarnya itu adalah sebuah nasehat). Bagaimana pendapat kita tentang perkataan anak tersebut ?

-----------------------------------------------------------------

1. Wahai para orang tua, hendaknya kita terus belajar sehingga tidak langsung percaya apa yang diceritakan anak kita, dan kitapun tidak terjerumus dalam memfasilitasi anak-anak agar mereka berbuat bully.

2. Wahai para guru, hendaknya kita terus belajar sehingga kita bisa menjadi partner yang baik untuk orang tua di rumah.

3. Wahai anak-anak, jangan bermudah-mudahan mengatakan bahwa kalian di bully, sedang kalian belum paham apa itu bully.

Hendaknya kita semua menuntut ilmu sebelum berkata-kata, 
Hendaknya kita menuntut ilmu sebelum bersikap atau beramal.

Umar bin Khoththob Rodiyallohu 'ahu berkata :
"Belajarlah ilmu sebelum menjadi pemimpin." (Riwayat Ibnu Abi Syaibah).

Umar bin Khoththob Rodiyallohu 'ahu juga berkata :
"Janganlah berjualan di pasar kami, orang yang belum paham tentang ilmu agama." (Riwayat At Tirmidzi)

Mu'adz bin Jabal Rodhiyallohu 'anhu berkata :
"Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu." (Al Amru bil Ma'ruf wan Nahyu 'Anil Munkar karya Ibnu Taimiyah, hal 15)

Umar bin Abdil Aziz Rohimahullah berkata:
Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka ia lebih banyak merusak dibandingkan memperbaiki” (Dari kitab Majmu’ Fataawa Ibn Taimiyyah: 2/383).
-DSQ-
Hari Kamis, 20 Robiul Awal 1445/05 Oktober 2023

0 Komentar