BULLY ADALAH TINDAKAN MENYAKITI ORANG LAIN SECARA TERUS-MENERUS, KENALI JENIS-JENISNYA
Bully adalah istilah yang kerap menjadi pembicaraan banyak
orang di media sosial saat ini. Istilah ini merujuk pada
suatu penindasan atau perundungan yang dilakukan seseorang terhadap orang lain.
Istilah ini diperbincangkan setelah banyak orang yang mulai peduli terhadap
kesehatan mental.
Bully memang sering kali dikaitkan dengan kesehatan
mental seseorang, baik orang yang melakukannya ataupun korbannya. Pasalnya,
sekarang ini banyak yang menyadari bahwa bully adalah perilaku yang sangat
merugikan dan dapat memengaruhi sikap seseorang.
Bully adalah suatu perilaku yang harus dihindari
setiap orang. Bully tidak hanya memengaruhi sikap korban bullying pada saat kejadian, namun juga
dapat berpengaruh terhadap sikapnya di masa depan. Dengan efek atau akibat yang
sangat besar terhadap perkembangan seseorang, sudah sepatutnya setiap orang
memahami apa itu bully.
Bukan cuma orang dewasa, anak-anak juga bisa jadi pelaku bully.
Bully adalah istilah bahasa Inggris dari penindasan, perundungan, perisakan, atau pengintimidasian dalam bahasa Indonesia. Bully adalah adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain.
Merundung atau melakukan bully adalah menyakiti
orang lain, baik secara fisik maupun psikis, dalam bentuk kekerasan verbal,
sosial, atau fisik berulang kali dan dari waktu ke waktu, seperti memanggil
nama seseorang dengan julukan yang tidak sesuai, memukul, mendorong,
menyebarkan rumor, mengancam, atau merongrong. Sederhananya, tindakan merundung
atau bully adalah mengganggu atau mengusik secara terus-menerus. Menindas atau
bully juga dikenal dengan makna memperlakukan dengan sewenang-wenang (dengan
lalim, dengan kekerasan).
Bully adalah perilaku yang dapat menjadi suatu
kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Bully
adalah suatu hal yang mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan
fisik atau paksaan, dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu,
mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan.
JENIS-JENIS TINDAKAN BULLY
Bully adalah tindakan yang dapat dikenali dalam berbagai bentuk. Tindakan bully atau perundungan terdiri atas 4 jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan siber. Budaya bully ini dapat berkembang di mana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, seperti di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan.
Bully Verbal
Perundungan yang paling mudah dikenali yakni
perundungan verbal misalnya mengejek, komentar seksual yang tidak diinginkan,
pengancaman, dan menghina.
Bully Sosial
Lalu ada perundungan sosial yakni yang berkenaan
dengan perundungan relasional dengan tujuan merusak reputasi seseorang, seperti
mempermalukan dan memerintahkan peminggiran seseorang atau mengucilkan.
Bully Fisik
Selanjutnya ada perundungan fisik contohnya
memukul, menendang, meludahi, mendorong, mematahkan atau merusak sesuatu atau
seseorang.
Bully Siber
Seiring perkembangan zaman yang serba digital ini,
kita juga sering menemukan jenis perundungan siber yang terjadi dalam bentuk
kiriman email atau pesan teror, rumor, mem-publish hal-hal yang memalukan.
Pelecehan seksual
Biasanya kasus perundungan diikuti juga dengan
pelecehan seksual dan kekerasan. Penindasan seksual ini terdiri dari
tindakan berulang, berbahaya, dan memalukan yang menargetkan seseorang secara
seksual.
Contohnya termasuk pemanggilan nama secara seksual,
komentar kasar, gerakan vulgar, sentuhan tanpa diundang, proposisi seksual, dan
materi pornografi. Seorang pelaku mungkin membuat komentar kasar tentang
penampilan, daya tarik, perkembangan seksual, atau aktivitas seksual teman
sebayanya. Dalam kasus ekstrem, intimidasi seksual membuka pintu untuk
kekerasan seksual. Anak perempuan sering menjadi sasaran intimidasi seksual
baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan lainnya.
FAKTOR PENYEBAB PERILAKU BULLY ATAU PERUNDUNGAN
Faktor Keluarga
Anak yang tumbuh dan berkembang di dalam keluarga
yang kurang harmonis, orang tua yang terlalu emosional dan kurangnya perhatian
orang tua terhadap anaknya dapat menyebabkan timbulnya perilaku menyimpang
salah satunya perilaku bullying.
Faktor Teman Sebaya
Perilaku bullying pada remaja disebabkan oleh teman
sebaya yang memberikan pengaruh negatif dengan cara memberikan ide baik secara
aktif maupun pasif bahwa bullying tidak akan berdampak apa-apa dan merupakan
suatu hal yang wajar dilakukan.
Faktor Media Massa
Anak-anak maupun remaja merupakan kelompok yang
paling mudah untuk dipengaruhi, sebab mereka sedang mencari jati diri sehingga
mereka sangat mudah meniru atau mencontoh apa yang dilihat. Seperti pada film
atau sinetron yang berisi adegan kekerasan atau HP dan sebagainya.
SISI PSIKOLOGIS KORBAN DAN PELAKU BULLY
Sisi Psikologis Korban Bullying
1. Perasaan malu karena obyek yang di-bully terkait
dengan fisik termasuk area seksual korban. Korban memilih bungkam karena malu
kondisi yang menimpanya diketahui publik.
2. Pertimbangan kondisi ekonomi dan tanggung jawab
pada keluarga yang membuat korban tidak bertindak. Hal ini membuat korban
memilih "rasa aman" dengan cara diam sementara waktu dan menunggu
saat yang tepat baginya untuk bertindak.
3. Pertimbangan sosial demi menjaga perasaan
keluarga. Korban tak mau orang-orang terdekatnya turut merasakan malu. Namun,
tanpa disadari kondisi ini menimbulkan tekanan psikologis yang lebih luas pada
mental korban.
4. Panjangnya proses pelaporan korban bullying
mendatangkan tekanan pada psikis korban dan keluarga. Terlebih jika pelaku
tidak dapat segera diberikan hukuman.
Sisi Psikologis Pelaku Bullying
1. Lingkungan pelaku mendukung untuk melakukan
bullying pada seseorang yang baru bergabung dengan tujuan memberikan tekanan
psikologis agar lebih patuh pada pelaku.
2. Budaya atau iklim tempat kerja yang sudah
terbentuk bahwa mem-bully karyawan baru merupakan salah satu hal yang
'diperbolehkan'.
3. Sistem dan kebijakan peraturan kerja yang kurang
memberikan perlindungan terhadap kenyamanan kerja karyawan masih rendah
sehingga terbangun siapa yang kuat dia yang menang.
4. Bullying adalah perilaku toxic yang dapat
menular dengan cepat di sekitarnya.
-------------------------------------------------------------------
Apakah kita sebagai orangtua sudah memahami tentang bully sebagaimana penjelasan di atas ?
Apakah
anak-anak kita pemahamannya sudah sebagaimana penjelasan di atas ?
Jika
sudah, berarti mereka (anak-anak) sudah mengetahui definisi dan jenis-jenis bully.
Jika
belum, maka jangan bermudah-mudahan menyebut suatu tindakan sebagai bully.
Hendaknya kita menuntut ilmu sebelum bersikap atau beramal.
0 Komentar