Sekolah

 



SEKOLAH

Alloh memerintahkan kita untuk menuntut ilmu. 
Sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam,
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” 
(HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik rodhiyallohu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913)

Menuntut ilmu itu wajib bagi Muslim maupun Muslimah. Ketika sudah turun perintah Alloh yang mewajibkan suatu hal, sebagai muslim yang harus kita lakukan adalah sami’na wa atho’na, kami dengar dan kami taat. Sesuai dengan firman Alloh Ta ‘ala:
“Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk kembali kepada Alloh dan Rosul-Nya agar Rosul itu memberikan keputusan hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berbahagia.” (QS. An-Nuur [24]: 51).

Maka, siapapun mereka yang menempel padanya titel seorang muslim, maka wajib bagi mereka untuk menuntut ilmu.

Sedang cara untuk menuntut ilmu itu banyak jalannya, banyak pilihannya.
Bisa dengan pergi ke sekolah atau tidak ke sekolah.
Pergi ke pesantren atau tidak ke pesantren.
Pergi kemana saja selama memang tujuannya untuk belajar, menuntut ilmu (syar’i).

Sehingga dari sini kita mengetahui bahwa untuk belajar, sang pelajar mempunyai banyak pilihan dalam menjalaninya.

Program pemerintah wajib belajar 12 tahun kelihatannya yang dimaksud dengan belajar disini adalah sekolah.

Padahal sebenarnya belajar tidak sama dengan sekolah. Sekolah adalah salah satu cara untuk belajar.

Belajar adalah kebutuhan sepanjang hayat. Sebagaimana perkataan sebagian salaf “tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat”.

Setiap sekolah pasti memiliki visi dan misi yang baik.
- Setiap sekolah pasti berusaha memberikan pelayanan yang terbaik.
- Setiap sekolah mempunyai metode dalam menyampaikan ilmu.
- Setiap sekolah pasti ada ke-khas-an dari sekolah masing-masing.
- Sekolah A baik, bagi yang cocok sebagaimana sekolah B juga baik, bagi yang cocok.
- Metode sekolah A baik, bagi yang cocok, sebagaimana metode sekolah B baik, bagi yang cocok.
- Ada sekolah jalur formal dan ada yang non formal.
- Ada yang boarding ada yang fullday.
- Ada yang homeschooling ada yang flexi-school.
- Ada yang mahal ada yang murah, itu relatif, tergantung kemampuan dan sudut pandang.

Semua baik, bagi yang cocok. 

Hendaknya kita tetap fokus dengan apa yang diperintahkan oleh Pencipta kita, yakni be-la-jar, menuntut ilmu. Jangan terpalingkan dengan wasilah, sarana atau prasarana.

Mereka semua adalah wasilah, sarana dan prasarana untuk belajar. Sekali lagi tujuan utamanya ada menjalankan perintah Alloh, yakni belajar, menuntut ilmu.

Tugas terpenting kita sebagai orangtua  adalah kenalilah karakter, kejiwaan, kemampuan dari anak-anak kita. Hendaknya kita memilih tempat belajar, metode dll yang sesuai dengan kebutuhan anak kita.. Arahkan mereka. [QS. At Tahrim : 6] Ingat ….. Apapun sekolahnya yang penting orangtuanya.

Dengan pemahaman demikian, maka :

Untuk pengelola sekolah, pondok dan tempat belajar lainnya :
- Perbanyak berdoa kepada Alloh, agar Alloh memudahkan dalam menjalankan amanah, yakni mengelola sebuah sekolah.
- Berjuang dalam memperbaiki hubungan dengan Alloh, agar Alloh selalu membantu dalam setiap perkara.
- Semangat belajar, agar ilmunya terus bertambah, berkembang dan manfaat.
- Fokuslah dalam melayani dan tidak perlu merasa lebih ini atau lebih itu dari yang lainnya, karena masing-masing ada kekurangan dan kelebihannya.
- Jangan merasa jika memiliki banyak murid maka, sekolah tersebut lebih baik dari pada yang sedikit muridnya. Karena banyak dan sedikit bukan tolak ukur kebaikan atau kebenaran [QS. Al An’am : 116]. Jika pun memang suatu sekolah begitu diminati maka, biarkan para wali santri yang menilainya.
- Tidak perlu merasa bagaimana-bagaimana jika ada santri yang keluar dan pindah ke sekolah lain. Pun pula jangan merasa bagaimana-bagaimana jika banyak santri yang masuk ke sekolah Anda.
- Hendaknya sekolah membuka diri untuk terus membangun komunikasi dengan seluruh stakeholder dalam rangka kerjasama.
- Jangan merasa tersaingi jika ada sekolah baru telah didirikan, tapi bahagialah, bersyukurlah karena pelayanan pendidikan semakin banyak, beban suatu sekolah-pun teringankan, dan wali santripun banyak pilihan. Dalam bab ini, lagi-lagi kita harus berbahagia dan bersyukur.
- Hendaknya masing-masing dari pengelola bertakwa kepada Alloh, bahwa setiap perkataan, sikap dan segala amalan ada hisabnya.
- Perbanyak istighfar dan bertaubat kepada Alloh.

Untuk orangtua atau wali santri :
- Perbanyak berdoa kepada Alloh, agar Alloh memudahkan dalam menjalankan amanah, yakni menjadi orangtua yang baik, khususnya dalam pendampingan pendidikannya.
- Berjuang dalam memperbaiki hubungan dengan Alloh, agar Alloh selalu membantu dalam setiap perkara.
- Rajin berkomunikasi dengan pihak sekolah dalam rangka bekerjasama.
- Hendaknya benar-benar berhati-hati dalam menjaga lisan, karena tidak jarang fitnah terjadi lantaran kurang baiknya pemahaman dari wali santri atau kurangnya membangun komunikasi, kemudian ada obrolan “dibalik layar” yang disempurnakan dengan tidak segera tabayyun dengan pihak sekolah atau tempat belajarnya.
- Jika pun setelah sekolah di suatu sekolah atau tempat belajar kemudian dirasa tidak cocok dan mengharuskan pindah sekolah, maka pindahlah secara baik, tanpa menjatuhkan sekolah yang sebelumnya. Tetaplah berjuang untuk saling menjaga. Jika pun sekolah sebelumnya ada kekurangannya maka, sampaikan secara baik kepada pihak sekolahnya dan tidak membukanya di luar.
- Hendaknya masing-masing dari kita bertakwa kepada Alloh, bahwa setiap perkataan, sikap dan segala amalan ada hisabnya.
- Perbanyak istighfar dan bertaubat kepada Alloh.

Semoga Alloh menjadikan kita manusia yang baik, dalam rangka menjalankan amanah berupa anak khususnya dalam pendidikannya.
Semoga dengan tulisan ini bisa menjadikan kita lebih bijak dalam bersikap.
Aamiin.


Denny Setiawan
19 Muharrom 1444 H - 17 Agustus 2022 M

0 Komentar