PAHALA
Secara umum,kita sepakati bahwa :
Manusia, jika diiming-iming sesuatu (sebagai balasan, hadiah, ganjaran) akan suatu pekerjaan, bangkitlah semangatnya, bahkan terbakar. Kebanyakan dari manusia, semakin iming-imingnya menggiurkan semakin tergiur dan terbakarlah semangat untuk melakukannya. Secara fitrah iming-iming bisa dikategorikan sebagai alat untuk memotivasi manusia untuk melakukan suatu pekerjaan.
Mengapa manusia tergiur dan terbakar semangatnya disaat mengetahui bahwa akan ada balasan yang akan ia terima di saat ia menjalankan pekerjaan tersebut ? Karena manusia paham :
1. bahwa balasan tersebut bermanfaat untuknya,
2. bahwa basalan tersebut menyenangkan hatinya,
3. bahwa balasan tersebut membahagiakannya,
4. bahwa balasan tersebut mendatangkan banyak hal yang manusia butuhkan.
Dengan iming-iming hadiah tersebut tergeraklah hatinya, yang karenanya dia melakukan pekerjaan tersebut penuh dengan kegembiraan, keceriaan dan semangat. Mengapa ? karena manusia melakukan pekerjaan tersebut dengan "hatinya".
"HADIAH BISA MENGHIDUPKAN DAN MENGGERAKKAN HATI".
Dengan iming-iming hadiah tersebut tergeraklah otaknya,bahkan meningkat kecerdasannya, bahkan ia rela belajar, tanpa diperintah atau tanpa harus ada ancaman. Ia rela berkorban jiwa raga, waktu, umur, dan berkorban banyak hal untuk mengerjakan suatu pekerjaan dan manusia tahu, setelah ia mengerjakan pekerjaan tersebut, ia akan mendapat hadiah, balasan dari pekerjaannya.
"HADIAH BISA MENGGERAKKAN DAN MENCERDASKAN OTAK/PIKIRAN".
Bahkan manusia membutuhkan hadiah atau balasan tersebut.
Analogi sederhana, manusia sangat membutuhkan pekerjaan, karena ia membutuhkan uang untuk menjalani kehidupannya di dunia. Bahkan demi "gaji" mungkin malah tidak seberapa, manusia rela mengorbankan apa saja dan bekerja apa saja agar mendapatkan gaji. Malah ada yang tidak memperhatikan halal harom, ia terjang semuanya hanya karena butuh sesuatu yang diistilahkan gaji, uang, rupiah. Ia merasa ketakutan jika tidak mendapatkan gaji tersebut. Ia begitu cemas jika tidak mendapatkan uang. Ia begitu marah, jika gajinya tidak ditunaikan. Ia demo bahkan besar-besaran karena gajinya tidak diberikan. Ia-pun demo demi kenaikan gaji.
"HADIAH BISA MEMBUTAKAN MATA KEPALA ATAU MATA HATI".
Gambaran dan penjelasan di atas adalah hadiah, balasan, ganjaran yang bersifat materi.
Sahabat, kita, sebagai seorang muslim sepakat bahwa, PAHALA adalah "suatu hadiah, suatu balasan, suatu ganjaran" yang dipilih oleh Alloh, Tuhan kita, untuk dijadikan balasan akan pekerjaan kita.
Kita juga sepakat bahwa "sesuatu" jika Alloh telah memilihnya, maka sesuatu itu adalah sesuatu yang mulia, sesuatu yang terbaik, sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang banyak kebaikan terkandung di dalamnya.
Alloh tidak memilih rumah sebagai hadiahnya.
Alloh tidak memilih kendaraan sebagai balasannya.
Alloh tidak memilih uang sebagai ganjarannya.
Alloh tidak memilih dunia sebagai hadiah, balasan dan ganjarannya.
Tapi Alloh memilih PAHALA sebagai hadiah.
Alloh memilih PAHALA sebagai balasan.
Alloh memulih PAHALA sebagai ganjaran.
Adakah dari kita yang mengetahui, seberapa besar SATU PAHALA itu ? Sebagaimana juga seberapa besar SATU DOSA itu ?
Seandainya, yang disebut SATU PAHALA itu :
Yang belum punya rumah, Alloh kasi rumah, bahkan megah nan mewah.
Yang belum punya anak, Alloh kasi anak, bahkan sholeh dan sholehah.
Yang belum punya kendaraan, Alloh kasi kendaraan, bahkan yang terbaru.
Yang belum bertemu jodohnya, Alloh pertemukan.
Yang sakit berkepanjangan, Alloh sembuhkan.
Yang banyak hutang, Alloh lunaskan.
Yang dadanya sesak karena masalah, Alloh angkat masalahnya.
Yang punya masalah keluarga, Alloh selesaikan masalanya.
Jika itu yang dimaksud SATU PAHALA, maka di dunia ini, dengan SATU PAHALA saja, sudah tercukupi kehidupan kita. Tidakkah PAHALA ITU BEGITU MENARIK DAN MENGGIURKAN, untuk kita ?
Diriwayatkan dari Aisyah Rodhiyallohu 'anha bahwa Rosul Shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Orang yang pandai membaca Al Qur`an akan bersama para malaikat yang mulia. Adapun orang yang membaca Al Qur`an dengan terbata-bata dan susah payah ia mendapat dua pahala" (HR. Al Bukhori dan Muslim).
Saudaraku, saat kita membaca Al Qur`an, terbata-bata dan susah payah, kita masih diberi dua pahala.
Jika satu pahala saja sebagaimana yang digambarkan di atas, maka, di dalam membaca Al Qur`an yang terbata-bata saja, Alloh berikan dua pahala. Tuntaslah permasalahan kita di dunia. Tidakkah kita semangat dalam mempelajari Al Qur`an ? karena dengan Al Quran Alloh berikan pahala bahkan tak terbatas. Kita butuh dengan Al Qur`an.
Diriwayatkan, dari Abdulloh bin Mas'ud, ia berkata, Rosul Shollallhu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Barang siapa yang membaca satu huruf saja dari Kitabulloh, maka ia mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan itu akan dikalikan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu dihitung satu huruf, akan tetapi Alif dihitung satu huruf, Lam satu huruf, Mim juga satu huruf." (HR. Abu Isa Muhammad bin Isa At Tirmidzi).
Jika satu kebaikan sama dengan satu pahala, maka satu huruf adalah solusi untuk semua permasalahan kita.
"SATU HURUF AL QUR`AN ADALAH KEBUTUHAN KITA"
Sudahkah kita, dalam mendapatkannya, sesemangat sebagaimana yang sudah tergambar di atas ?
Sudahkah kita, tergiur dengan pilihan Alloh itu ?
Sudahkah kita, terbakar dengan pilihan Alloh itu ?
Sudah hidupkah hati kita, dengan pilihan Alloh itu ?
Sudah tergerakkan hati kita, dengan pilihan Alloh itu ?
Sudah tergerak dan semakin cerdaskah otak kita, untuk memburu pilihan Alloh itu ?
Pemburu apakah kita ini, pemburu materi atau pemburu pahala ?
"PAHALA BISA MENGHIDUPKAN HATI".
"PAHALA BISA MENCERDASKAN OTAK/PIKIRAN"
Betapa banyak ayat-ayat Al Qur`an, firman Alloh, yang menunjukkan "iming-iming" tentang pahala, sebagai hadiah bagi kita agar melakukan perintah-Nya.
Diwaktu bersamaan, sudahkah kita merasa takut, jika kita tidak mendapatkan pahala tersebut ?
Sudahkah kita merasa cemas, jika pahala kita hangus dan lenyap ?
Sudahkah kita merasa rugi, jika kita sudah beramal namun tidak mendapat pahalanya ?
Sudahkah kita marah, demo kepada diri kita sendiri, jika pahala tidak tertunaikan ?
Wahai Alloh, hidupkanlah hati kami, cukup dengan pahala dari-Mu.
Wahai Alloh giurkan, "nafsu besar"kan di dalam dada ini, dalam meraih pahala dari-Mu.
Wahai Alloh, cerdaskan otak kami, cukup dengan pahala dari-Mu.
Ampuni seluruh kesalahan dan dosa kami.
Denny Setiawan
Hari Ahad, 24 Syawal 1444 H/14 Mei 2023
0 Komentar