Islam datang untuk memudahkan


AL MUYASSAR

“Sesungguhnya agama itu mudah. Dan selamanya agama tidak akan memberatkan seseorang melainkan memudahkannya. Karena itu, luruskanlah, dekatilah, dan berilah kabar gembira! Minta tolonglah kalian di waktu pagi-pagi sekali, siang hari di kala waktu istirahat dan di awal malam,” 
(HR. al-Bukhari [39] dan Muslim [2816]).


“Allah menghendaki kalian kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan,” 
(Q.S. al-Baqarah [2] : 185).  
  

“Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Quran) ini, agar Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka laksanakanlah salat; tunaikanlah zakat, dan berpegang-teguhlah kepada Allah. Dialah Pelindungmu; Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong,” 
(Q.S. al-Hajj [22]: 78).  


“Apabila aku perintahkan kepada kalian mengerjakan suatu perkara, maka laksanakanlah semampu kalian,” 
(HR. al-Bukhari-Muslim).  

  
“Suatu ketika aku bersama Nabi shallalahu ‘alaihi wasallam dalam suatu perjalanan safar. Dan saat berjalan aku berada sangat dekat dengan beliau. Kemudian aku berkata, ‘Wahai Rasullallah! Ajarkanlah aku suatu amal yang bisa memasukkanku ke surga dan semakin menjauhkanku dari neraka!’ Beliau menjawab, ‘Sungguh kamu telah mengajukan sebuah pertanyaan yang sangat agung kepadaku. Namun sesungguhnya hal itu mudah bagi orang yang dikehendaki oleh Allah. Sembahlah  Allah, dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun! Laksanakan shalat, tunaikan zakat, berpuasalah di bulan Ramadhan lalu laksanakanlah haji,” 
(HR. al-Tirmidzi).

  
“Kamu akan menemukan orang mukmin yang dadanya dilapangkan Allah untuk menampung (nilai-nilai) Islam. Ia shalat dengan nyaman, tenang, lapang dada, dan penuh kecintaan kepada shalat. Demikian pula dalam berzakat, berpuasa, menunaikan ibadah haji,  dan beramal kebajikan lainnya. Dan semua itu dilakukannya dengan mudah, bahkan sangat mudah.” 
(Lihat: Syarah Riyadl al-Shalihin, Juz 2, hal. 100) 
 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya agama (Islam) mudah, tidak ada seorang pun yang hendak menyusahkan agama (Islam) kecuali ia akan kalah. Maka bersikap luruslah, mendekatlah, berbahagialah dan manfaatkanlah waktu pagi, sore dan ketika sebagian malam tiba” 
(HR. Bukhari, dan pada sebuah lafaz Bukhari disebutkan, “Sederhanalah, sederhanalah niscaya kalian akan sampai“)


“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” 
[Al-Anbiyaa/21: 107]


“Kami tidak menurunkan Al-Qur-an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah; melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.” 
[Thaahaa/20: 2-4]


“…Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.” 
[Al-Maa-idah/5: 6]


“… Dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama …” [Al-Hajj/22: 78]


“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” 
[Al-Baqarah/2: 286]


“Permudahlah dan jangan mempersulit, berikanlah kabar gembira dan jangan membuat orang lari.” 
HR. Al-Bukhari (no. 69, 6125), Muslim (no. 1734) dan Ahmad (III/131) dari Shahabat Anas Radhiyallahu anhu. Lafazh ini milik al-Bukhari.

0 Komentar

Terlama